Posted by : Unknown Selasa, 28 Oktober 2014


Retorika lahir sebagai seni yang dipelajari dimulai dari abad 5 SM ketika kaum sophis Yunani mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk mengajarkan pengetahuan tentang politik dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato. Pada waktu itu, retorika memiliki beberapa fungsi (Sunarjo, 1983:55), yaitu untuk mencapai kebenaran atau kemenangan bagi suatu pihak, untuk meraih kekuasaan, sebagai alat persuasi yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain.
TOKOH-TOKOH RETORIKA
1. GEORGIAS ( dari kaum sosialis )
Georgias adalah seorang guru retorika yang pertama. Ia membuka sekolah retorika yang mengajarkan dimensi bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromptu ( berbicara tanpa persiapan ).
2. PROTAGORAS
Protagoras adalah seseorang yang menyatakan bahwa kemahiran berbicara bukan untuk kemenangan melainkan demi keindahan bahasa.
3. SOKRATES
Sokrates menyatakan bahwa retorika adalah demi kebenaran. Metode Sokrates dalam beretorika adalah :
a) Memisahkan pemikiran salah dari yang tepat, yaitu dengan jalan berpikir mendalam dan memperhatikan suatu persoalan dengan sungguh-sungguh agar dapat menemukan suatu “nilai universal” yang ada dalam masyarakat.
b) Bertanya ( dialog ) dan menyelidiki argumentasi yang diberikan kepadanya.
4. ISOKRATES
Isokrates mendirikan sekolah retorika tahun 931 SM dengan penekanan pada penggunaan kata-kata dalam susunan yang jernih tapi tidak berlebih-lebihan, rentetan anak kalimat yang seimbang dengan pergeseran suara dan gagasan yang lancar.
5. PLATO
Menurut Plato, retorika penting sebagai model pendidikan, sarana mencapai kedudukan dalam pemerintahan, dan mempengaruhi rakyat. Beberapa karangannya yang terkenal :
i. Nomoi yaitu tulisan berupa jawaban atas bukunya ‘Politikos’ yang mengupas tentang undang-undang.
ii. Dialogues berbicara tentang pembuatan kerangka retorika yang dianggap benar yaitu berkaitan dengan kebenaran dan moral.
6. ARISTOTELES
Menurut Aristoteles, tujuan retorika adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktian. Ia menulis 3 jilid buku berjudul De Arte Rhetorica, yang diantaranya berisi 5 tahap penyusunan pidato. Tahapan tersebut terkenal dengan sebutan 5 hukum retorika yang meliputi :
1) Inventio ( penemuan )
Pembicara menggali topik dan meneliti khalayak untuk mengetahui metode persuasi yang paling tepat.
2) Dispositio ( penyusunan )
Pembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Pesan dibagi ke dalam beberapa bagian yang berkaitan secara logis.
3) Elocutio ( gaya )
Dapat ditempuh dengan cara : menggunakan bahasa yang tepat, memilih kata-kata yang jelas dan langsung, memakai kalimat yang indah, dan menyesuaikan bahasa dengan pesan, khalayak, dan pembicara.
4) Memoria ( memori )
Pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaikannya.
5) Pronuntiatio ( penyampaian )
Pembicara harus memperhatikan suara dan gerakannya saat menyampaikan pesan.
7. MARCUS TULIUS CICERO
Cicero menyarankan bahwa seorang orator harus mencari bahan-bahan yang akan dibahas, menyusun dengan sistematis bahan-bahan tersebut, mencoba menghafal isinya, dan mengemukakan persoalan dengan baik.
8. PLUTARCH ( 46-120 SM )
Dia berpendapat bahwa pidato harus disampaikan dengan meyakinkan yang dapat dicapai dengan keyakinan pembicara, percaya diri, dan teknik bahasa.
9. TACITUS ( 55-116 M )
Tacitus menyatakan bahwa retorika akan hilang seiring dengan berkurangnya demokrasi.
RETORIKA ARISTOTELES
Aristoteles membagi pidato menjadi 3 jenis sesuai dengan karakteristik pendengarnya :
I. Pidato yudisial ( legal ) atau forensic, yaitu pidato mengenai perkara di pengadilan, apa yang telah terjadi dan tidak pernah terjadi.
II. Pidato deliberatif atau politik yaitu pidato yang berisi nasihat yang disampaikan.
III. Pidato epideitik atau pidato demonstrative yaitu pidato-pidato untuk pementasan, maupun bukan, yang berisi kecaman atau pujian mengenai hal-hal yang pernah terjadi.
Dasar-dasar retorika menurut Aristoteles adalah :
1. Retorika erat kaitannya dengan moral karena harus mengemukakan hal yang benar.
2. Metode retorika mendasarkan diri kepada analitika yaitu meneliti berbagai argumentasi dari proposisi yang benar dan dialektika yaitu meneliti argumentasi dari proposisi yang diragukan kebenarannya.
3. Retorika sebagai sesuatu yang inheren yang diresapi semua orang.
4. Totalitas suatu pidato mencakup faktor ethos, pathos, dan logos. Ethos yaitu kesadaran orator yang tampil sebagai seseorang yang dapat dipercaya oleh pendengar. Pathos yaitu segi emosional pembicara. Dan Logos yaitu himbauan berdasarkan argument yang logis.
ALIRAN RETORIKA MODERN
ð Ditandai dengan munculnya renaissance sekitar tahun 1200-an.
ð Menurut Jalaluddin Rahmat, ada 3 aliran, yaitu :
1. Aliran Epistemologis
Membahas teori pengetahuan, asal-usul, sifat, metode, dan batas pengetahuan manusia. Tokohnya : Roger Bacon yang menekankan penggunaan rasio dan imajinasi pada retorika.
2. Aliran Belles Lettres
Mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan. Tokohnya : Hugh Blair yang menghubungkan antara retorika, sastra, dan kritik sehingga memunculkan cita rasa dengan apapun yang indah.
3. Aliran elokusionis
Menekankan teknik penyampaian pidato. Tokohnya : Gilbert Austin yang memberi ipetunjuk praktis mengenai penyampaian pidato.
ABAD 20
ð Tokoh retorika abad ini diantaranya :
- James A. Winans                      =  yang menggunakan psikologi modern dalam pidatonya.
- Charles H. Woolbert               =  pidato adalah ungkapan kepribadian.
- William N. Brigance                 =  menekankan pada faktor keinginan sebagai dasar persuasi.
METODE RETORIKA KLASIK
1) Inventio atau heuresis
Meliputi : kemampuan untuk menemukan, mengumpulkan, menganalisis, dan memilih materi yang cocok untuk suatu pidato.
2) Dispositio atau taxis atau oikomia
Ialah penyusunan atau pengurutan materi berdasarkan prinsip-prinsip masuk akal.
3) Elocutio atau lexis
Yaitu penyajian gagasan dalam bahasa yang sesuai, berdasarkan pada kejelasan bahasa, ketajaman kesopanan, dan hiasan pikiran dengan upaya retorika.
4) Memoria atau mneme
Yaitu menghafalkan pidato.
5) Actio atau hypokrisis
Ialah menyajikan pidato dengan memperhatikan suara, sikap, dan gerakan.
SISTEMATIKA PENULISAN RETORIKA KLASIK
1. Poem atau exordium
Adalah pembukaan = harus jelas, singkat, dan sopan.
2. Narratio atau diogesis
Adalah pernyataan dengan fakta-fakta yang jelas, dipercaya, dan singkat.
3. Agon atau argumen
Adalah penyajian fakta-fakta untuk membuktikan masalah yang sedang dibicarakan.
4. Refutatio atau lysis
Adalah penolakan fakta-fakta yang berlawanan. Pembicara keberatan dengan hal-hal yang  bersifat palsu.
5. Peroratio atau epilogos
Adalah kesimpulan atau rangkuman.
PUBLIC SPEAKING
Keuntungan-keuntungannya antara lain :
Ø Pendapat DeVito (1994)
a) Meningkatkan keahlian dalam akademik dan karir
b) Memperbaiki kemampuan berkomunikasi secara umum
c) Meningkatkan kemampuan berbicara didepan publik
Ø Pendapat Wuwur (1999: 18-20)
a) Meningkatkan kemampuan pribadi seperti mengurangi perasaan tidak percaya diri
b) Untuk keberhasilan dan kemudahan pribadi dalam proses komunikasi
c) Memperluas orientasi wawasan pribadi
d) Dapat membina relasi dengan baik

e) Semakin terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Novita Sari - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -